You Can if You Think You Can
BY : BAYU DEWO ISMA DEVI* |
Sering kali kita mengartikan sebuah kegagalan adalah
kemunduran dan hasil dari usaha yang kita lakukan. Terkadang kita juga menafsirinya
sebagai akhir dari segalanya. Padahal, menurut pepatah “ kegagalan adalah awal
dari kesuksesan” artinya jika kita menginginkan kesuksesan maka terlebih dahulu
kita harus merasakan pahitnya kegagalan. Sebab, dengan kegagalan kita bisa
belajar bahwasanya kesuksesan membutuhkan upaya dan jerih payah yang keras untuk
menggapainya. Karena, menggapai kesuksesan tak semudah membolak-balikkan
telapak tangan.
Pola pikir (midset) seperti itualah yang harus kita
hilangkan. Mengapa harus mindset?, Karena mindset sangatlah berperan penting
dalam kehidupan kita. Sebab, dengan midset-lah pola kehidupan kita akan
berubah. Menurut Carol S. Dweck, PH.D mindset merupakan sebuah keyakinan yang
tertanam dalam jiwa kita. Namun,
keyakinan tersebut tidak bersifat dogmatis. Tentunya, kita dapat mengubahnya.
Jadi, pola pikir seperti itu disebabkan oleh mindset kita
yang masih terlalu kerdil untuk membuat inovasi baru dalam kehidupan kita. Oleh
karena itu, Carol S. Dweck, PH.D dalam bukunya yang berjudul “MINDSET” menggolongkan mindset manusia terbagi menjadi
dua jenis mindset.
Pertama, mindset tetap mindset ini lah yang sering kali
dimiliki oleh orang yang mengalami putus asa akan harapannya. Orang yang
memiliki mindset tetap ini akan selalu berfikir bahwasanya kegagalan dalam
proses adalah cerminan dari masa depannya. Orang yang memiliki mindset juga
akan berfikir bahawasanya kegagalan dan kesalahan adalah awal kehancuran
cita-cita yang mereka impikan.
Lazimnya, pemilik mindset tetap cenderung memiliki pola
kehidupan yang stagnan (tetap) dan tidak kunjung berkembang (progresif).
Mindset inilah yang harus kita hindari dalam kehidupan kita. Sebab, jika
mindset kita masih tergolong kepada mindset yan tetap. Maka, selamanya kita
akan takut melakukan inovasi baru dalam kehidupan kita dan kita akan terus
dihantui oleh rasa ketakutan untuk mencoba.
Kedua, mindset tumbuh, mindset kedua ini biasa dimiliki oleh
para suksesor. Karena, kesuksesan yang dialami oleh para suksesor tersebut tak
lain ialah berasal dari kegagalan yanag mereka terima kala melalui proses yang
panjang. Orang bermindset tumbuh akan selalu berfikir bahawasanya kegagalan
adalah sebuah panggilan untuk bangkit dan sebuah penyemangat besar dalam proses
menggapai tujuan yang dimpikan.
Kebanyakan orang yang memiliki mindset tumbuh memiliki pola
kehidupan yang berkembang dan selalu dipenuhi
tantangan. Karena, pemilik mindset tumbuh akan selalu berfikir semakin besar
tantangan yang menghadang maka semakin besar juga impian yang akan ia gapai.
Terkadang orang yang memiliki mindset tumbuh dapat melempaui
batas. Sehingga, ia dapat melakukan suatau hal yang mustahil dilakukan.
Padatahun 1995 Christoper Reeve pemeran superman pernah terjatuh dari atas
kudanya sewaktu melakukan syuting. Lehernya patah dan sumusum tulang
belakangnnya terpisah dengan otaknya. Ia pun divonis lumpuh total oleh dokter.
Namun, dengan tekad yang kuat ia pun melaksanakan beberapa latihan berat dengan
bantuan stimulasi elektrik. Walhasil,
lima tahun kemudian dengan perlahan anggota tubuhnya mulai bisa digerakkan
kembali.
Dari pemaparan diatas bisa kita ketahui bahwasanya, Reeve
salah satu orang yang memiliki mindset tumbuh bahkan dengan mindset tumbuhnya
dia dapat merubah keadaanya yang lumpuh menjadi seperti semula kembali. Dari
situlah bisa kita ketahui bahawasanya mindset sangatlah berpengaruh besar dalam
dinamika kehidupan kita. Jika, kita memilih memiliki mindset tetap. Maka pola
kehidupan kita juga akan menjadi stagnan. Tetapi, jika kita memilih sebaliknya
artinya memilih mindset tumbuh. Maka, besrsiaplah merasakan perubahan besar
dalam kehidupan kita.
Akan tetapi pertanyaanya, jika kita termasuk pada orang yang
memiliki mindset tetap bisakah kita mengubahnya? Tentu saja bisa, sebab mindset
bukan lah sesuatu yang permanen dalam kehidupan kita. Melainkan, mindset
hanyalah sebuah keyakinan yang dapat kita rubah. caranya, kita hanya perlu memilki
semangat dan inovasi baru yang dapat merubah pola pikir dan pola kehidupan
kita. Kita juga harus menghilangakan rasa takut akan mencoba dari dalam hidup
kita.
Hal itu selaras dengan firman allah dalam Al-Qur’an, bahwasanya
“allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga kaum itu dapat merubah
nasibnya sendiri” artinya allah swt tidak akan memberi perubahan besar dalam
kehidupan kita jika kita tidak mau
berusaha dan tetap takut untuk mencoba.
Kesimpulannya, jika kita meyakini bahwa diri kita bisa
melakukannya maka kita akan bisa melakukannya. Sekalipun, hal itu suatu hal yang mustahil untuk dilakukan. Karena
semua itu bergantung pada pola pikir dan kemauan yang kita miliki untuk
merubahnya. Semakin besar ambisi yang kita miliki. Maka semakin besar pula
peluang kita untuk melakukan perubahan besar pada kehidupan kita.
Sebab, allah tidak
menciptakan makhluk didunia ini dengan cara yang instan. Akan tetapi allah swt
menciptkan dunia ini dengan bertahap. Artinya allah swt telah memberikan
pelajaran kepada kita bahwasanya kesuksesan tidak didapat dengan cara yan
instan. Melainkan, dengan cara bertahap dan membutuhkan perjuangan dan usaha
yang keras untuk menggapainya. Wallahua’lam
*)Penulis Merupakan
Siswa Aktif MANJ Kelas XI PK I
Dan merupakan Editor Majalah KHARISMA Edisi XXXI
Post Comment
Tidak ada komentar